Setelah sampai di klinik dokter tht nya ternyata sudah pulang (tiba jam 22.00, padahal prakteknya mulai jam 21.00). Akhirnya tidak jadi periksa. Pada telinga kananku, timbul gangguan yg nama medisnya adalah Otitis Eksterna lebih spesifiknya dikarenakan oleh bisul.
Ya, bisul. Sebuah bisul tumbuh di dalam saluran pendengaran sebelah kananku. Menutupi seluruh rongga sehingga tidak bisa mendengar. Bisul adalah penyakit kulit yg ditimbulkan oleh bakteri stafilokokus. Mungkin karena aku baru potong rambut pendek, sehingga pemakaian gel lebih banyak. Gel tersebut menjadi bahan iritan yg kemudian masuk ke dalam telinga.
Biasanya bila terserang penyakit yg satu ini, cukup diolesi dengan balsem Zam-Buk saja sudah sembuh dalam waktu satu malam. Tapi karena di dalam telinga, si bisul ini susah dijangkau. Uh.
Akhirnya diputuskan hari ini setelah pulang kerja harus ke klinik lagi. Ternyata Jakarta sore tadi hujan deras. Setelah selesai mengganti winbox buat gateway koneksi utama di kantor, yg tidak nyala karena putusnya koneksi dari isp.
Tadinya aku kira ada masalah dengan windows2k3 server di kantor, tapi ternyata setelah dialihkan ke windowXp juga tetap tidak menghasilkan apa2. Ternyata connection lock dari ISP nya terlepas. Di kantor kita menggunakan IP publik, nah untuk menjaga keamanan bila koneksi putus selama beberapa jam, otomatis isp akan memblok IP tersebut. Akhirnya aku putuskan untuk tidak menggunakan ISA Server 2k4, w2k3nya pun diganti dengan windowsXP. Untuk Firewall dan routingnya dipasanglah Kerio Winroute. Yah ternyata fungsinya lebih banyak dari Windows ISA Server. IP dari isp akhirnya dipasang menjadi dhcp, tanpa dicek MAC Addressnya lagi.
Ok kembali ke topik semula, ternyata sistem drainase Jakarta memang tidak bagus. Dalam perjalanan pulang, di depan kampus Binus air sudah menggenang sampai selutut. Jadi ingat temen smp gwa dulu, yg ketika ditanya alasan absennya sama guru bahasa Indonesia, dia menjawab, "Karena dirumah saya banjir selutut pak". Padahal di Kalimantan Barat dulu waktu smp, banjir jarang2 terjadi.
Akhirnya setelah sampai dirumah, mandi, dan makan, hujan pun mulai reda. Yup, waktu yg tepat buat ke dokter, sebelum ntar infeksi telinganya.
Ternyata... Sesampainya di Klinik Tomang, dokter THT-nya tidak datang. Ugh.. Yah apa boleh buat, dokter umum pun bolehlah. Setelah diperiksa, dikasih obat antibiotik tetes (merk otozambon). Katanya bila pakai yg tablet (oral) takutnya tidak efektif, jadi dikasi antibiotik yg bekerja secara lokal.
Dosisnya 3tetesx3 sehari. Moga2 besok sudah reda.
Sekedar intermezo saja, saat searching mengenai topik bisul. Aku menemukan satu blog yg bagus, isinya mengenai bisul lusi (lumpur sidoarjo). Yup, mungkin sebagian dari kita sudah sering dengar mengenai lumpur lapindo brantas ini, tapi sebenarna apa sih yg terjadi. Di blognya Rovicky dijelaskan secara gamlang.
Untuk lengkapnya baca ini.-
“Pak Mantri, gimana nih bisul di kaki saya ?”
+” Sabar ….. Masih menunggu penelitian lebih lanjut !!!