Tadi malam seorang teman bertanya, "
Ton, kapan kamu mau pensiun?"
Wow sungguh pertanyaan yg mengelitik. Jadi tadi iseng-iseng saja, aku melakukan sedikit googling dan hasilnya seperti dibawah ini.
Saat ini nilai Inflasi: 11,25% sedangkan suku bunga bank pasar adalah 9%.
Jadi kalo kita menabung di bank, nilai uang kita akan terus berkurang.
Bagaimana menentukan nilai beberapa tahun yg akan datang, ini ada hubungannya dengan suku bunga.
Future Value:

(sumber http://en.wikipedia.org/wiki/Future_value)Dimana:
FV adalah
Future Value. PV adalah
Present Value.i adalah
suku bunga efektif. Saat ini adalah 8.10%
(sumber http://www.bi.go.id/web/id/Indikator+Moneter+dan+Perbankan/Suku+Bunga/)n adalah tahun.
Jadi bila skarang satu bungkus nasi uduk adalah sekitar 10rb maka 5 tahun mendatang, dengan suku bunga saat ini akan menjadi:
FV=10,000 x (1+8.10%)^5
FV=14761,4313
Rp 14,761.4313. Hmm tidak cukup mahal, kasihan yg jualan nasi uduk.
Ok skarang mari mengenal lebih lanjut mengenai inflasi.
Inflasi adalah fenomena kenaikan harga-harga pada sebuah lingkup ekonomi.
Tingkat inflasi biasanya diberikan dalam persentase.
Jika inflasi pada sebuah tahun adalah 10%, maka rata-rata harga barang pada akhir tahun lebih mahal 10% daripada di awal tahun.
Atau dengan kata lain, nilai yang bisa dibeli oleh sejumlah uang berkurang 10% pada akhir tahun dibandingkan dari awal tahun.
(sumber http://priyadi.net/archives/2005/07/20/inflasi/)OK, dari tingkat inflasi kita tahu berapa nilai rupiah yg harus kita siapkan untuk pensiun nanti.
Jangan bicara pensiun dulu deh, perhitungan inflasi ini juga bisa jadi pedoman kita dalam memperhitungkan kenaikan gaji kita di kantor (bagi yg kerja di kantoran).
Sebenarnya perhitungan inflasi lebih sulit (tidak ada nilai pastinya), namun lebih riil ketika kita pakai dalam perhitungan sehari-hari.
Misal kita mempunyai parameter begini: tahun lalu tingkat inflasinya selama setahun adalah 7%.
(sumber http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/122006/23/0901.htm)Pada tahun ini belum kelihatan total setahunnya tapi, di salah satu koran menyebutkan bahwa inflasi tahun ini sekitar 11,25%.
Ok kita hitung dengan rumus yg ada di blognya Priyadi:
=GEOMEAN(1+7%, 1+11.25%)^2-100%
jadi tingkat inflasinya adalah sekitar 19,04% (wow)
Jadi kalo kita gaji tahun lalu adalah sekitar 5Jt rupiah, dan tahun ini naik menjadi 6jt adalah wajar (sekitar 20%). Namun bila tidak ada kenaikan gaji berarti kita rugi.
Skarang mari kita balik ke pertanyaan temanku, "
Ton, kapan kamu mau pensiun?"
Pensiun itu adalah suatu kondisi dimana kita tidak menghasilkan uang secara langsung lagi, atau tidak bekerja lagi, atau hidup santai dan bisa melakukan apa saja sesukanya (aku suka bagian ini).
Jadi langsung saja kujawab, "Umur 35 tahun."
Pensiun sebenarnya ada dua jenis, pensiun dengan gaya hidup yg lebih baik atau pensiun dengan gaya hidup yg, yah pas-pasan.
Kita ambil contoh gaya hidup pas-pasan (tidak lebih baik dari gaya hidup saat ini)
Ok, di sini sisi menariknya. Bila skarang aku yg berusia 25 tahun ingin pensiun di usia 35 tahun.
Berarti waktu untuk mengumpulkan dana (menimbun harta) biar bisa pensiun usia 35 adalah sisa 10tahun.
Kita ambil sample perkiraan umur orang Indonesia rata2 hidup sampai 60th. Tapi aku inginnya hidup lebih lama, bilanglah expectasinya adalah 75 tahun.
Berarti setelah pensiun, aku harus mempertahankan gaya hidup selama (75-35)= 40tahun. Lama juga.
Skarang tiap bulan rata2 pengeluaran adalah sekitar 3jt. Ok berarti aku harus mempertahankan gaya hidup seperti saat ini minimal.
Mari kita hitung berapa pengeluaran yg harus dikeluarkan saat usia 35 nanti(10 tahun dari skarang).
FV = PV x (1+i)^n
= 3jt x (1+8.10%)^10
= 6,536,995.624
Berarti setiap tahunnya akan memerlukan biaya sebesar RP 78,443,947.
Tadi sesuai expectasi mau sampai 75 tahun, berarti dana yg harus ditimbun dari skarang adalah 3,137,757,900 (40 X 78,443,947).
Nilai yg cukup besar. Tapi sepertinya ada yg terlupakan, masa sampai usia 75 tahun masih harus tetap single? Katakanlah nantinya hanya dengan anak satu, mari kita kalikan dengan 3 (aku, istri, dan anak) menjadi 9,413,273,699.
Rumah, mobil, pendidikan anak, jalan2 keluar negeri, uang bila sakit, semua itu masih diluar perhitungan yg diatas loh.
Wow, sungguh nilai yg sangat tinggi. Jadi bila aku mau pensiun usia 35 berarti mulai dari skarang setidaknya harus mulai menimbun sebanyak 9,413,273,699/10/12 = 78,443,947.49 setiap bulannya.
Ditambah lagi uang tersebut bila ditabung (perhitungan tahun ini inflasi 11,25% dan suku bunga 9%) akan rugi sekitar 2,25% setiap bulannya.
Terlalu besar? Ok kita tunda waktu pensiunnya menjadi katakanlah standar orang Indonesia, pensiun usia 55 tahun. Jadi pada saat usia 55 tahun nanti kebutuhan aku adalah:
FV = PV x (1+i)^n
= 3jt x (1+8.10%)^30
= 31,037,881.69
Setelah usia 55 satu tahunnya butuh: Rp372,454,580.25
Sesuai expectasinya, 75-55 = 20tahun. Dana yg dibutuhkan Rp7,449,091,605.
Wah kok lebih besar? Ow ternyata di itungan atas tidak memperhitungkan kenaikan setelah 35 tahun (35tahun-75 tahun = tidak ada kenaikan). Jadinya kecil, berarti yg hitungan kedua ini lebih akurat.
Nilainya besar, tapi waktunya lebih panjang yaitu 30 tahun. Nilainya tetap kita kalikan dengan tiga, menjadi Rp22,347,274,815.
Yg harus mulai ditabung: Rp22,347,274,815/30/12 = Rp62,075,763.37
Wah walaupun sudah kerja lebih lama 20 tahun tapi selisihnya tidak signifikan 10jt per bulan, dan nilainya tetap saja besar.
Cukup mengejutkan bukan. Jadi bagi kita-kita yg usianya saat ini 20-30 tahun sudah harus putar kepala lebih keras.
Setuju? Bacaan lain mengenai daftar inflasi bisa dicek di sini:
Monthly Inflation Releases
Hubungan Inflasi, Suku Bunga, dan Investasi